Kamis, 15 November 2018

REKAYASA TOMAT UNGU

 Hasil gambar untuk REKAYASA TOMAT UNGU

 1.     Definisi tomat
Tanaman tomat merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan, lebih tepatnya dari Meksiko hingga Peru. Tomat atau yang nama lainnya Solanum lycopersicum termasuk ke dalam kingdom plantae, Ordo solanales, Famili Solanaceae dan Genus Solanum. Tanaman tomat itu sendiri memiliki siklus hidup yang singkat dan dapat tumbuh 1 hingga 3 meter. Menurut sejarahnya itu sendiri, tanaman Tomat kemungkinan berasal dari dataran tinggi Amerika Selatan yang tersebar pada zaman colonial yang dibawa Spanyol hingga ke Kepulauan Karibia. Selain itu, Spanyol juga kemudian membawa Tomat ke Negara Filipina, Hal ini menjadi awal bagi berkembang dan meluasnya tanaman tomat di seluruh Benua Asia.
Tanaman tomat itu sendiri termasuk ke dalam jenis tanaman tropis yang artinya adalah tanaman yang biasa tumbuh di keadaan udara yang lembab dan dingin. Selain itu tanaman yang memiliki cirri khas berwarna merah ini termasuk ke dalam jenis tanaman sayur-sayuran.

2.     Morfologi Tanaman Tomat
Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya, tanaman hanya satu kali produksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat berbentuk perdu yang panjangnya mencapai ± 3 meter. Oleh karena itu tanaman tomat perlu diberi penopang atau ajir dari batang bambu atau kayu agar tidak roboh.
Berikut ini morfologi tanaman tomat :
  1. Morfologi akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini,tanaman tomat akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous (Pracaya, 1988:15).

  1. Morfologi batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukupkuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar.Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata (Pracaya, 1988:14).

  1. Morfologi daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil (Pracaya, 1988:14). Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang selingatau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

  1. Morfologi bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah.Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindahdari bunga tomat. Mahkota bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm (Pracaya, 1988:13). bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sariatau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.

  1. Morfologi buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buahtomat juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat yang masih muda berwarnahijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk lender (Pracaya, 1988:16). Aroma yang tidak sedap tersebut akan hilang dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase pematangan hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi manis agak masam yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat.
Dalam proses pematangan buah terjadi perubahan warna dari hijau muda yang sedikir demi sedikit berubah menjadi berwarna kuning ataupun merah. Pada saat matang optimal, warna buah berubah menjadi cerah.Buah tomat banyak mengandung biji lunak berwarna putih kekuning – kuningan yang tersusun secraa berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling melekat karena adanya lender pada ruang-ruang tempat bijinya tersusun. Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila sudah matang.

3.     Jenis-Jenis Tanaman Tomat
Sementara itu berdasarkan bentuknya, menurut Bernardinus (2002:11) buah tomat dibedakan menjadi 5 jenis, yakni :

  1. Tomat biasa ( Lycopersicum esculentum Mill, var.commune Bailey). Berbentuk bulat pipih tidak teratur, sedikit beralur terutama di dekat tangkai. Tomat jenis ini banyak ditemui di pasar-pasar lokal.
  2. Tomat Apel atau Pir ( Lycopersicum esculentum Mill, var pyriform Alef). Berbentuk  bulat seperti buah apel atau buah pir.
  3. Tomat kentang ( Lycopersicum esculentum Mill, var grandifolium Bailey). Berbentuk  bulat besar, padat dan kompak. Ukuran buahnya jauh lebih besar dibandingkan tomat apel.
  4. Tomat tegak ( Lycopersicum esculentum Mill. Var va;lidum Bailey). Buahnya berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras. Smentara itu, daunnya rimbun, berbentiuk keriting, dan berwarna kelam. Pertumbuhan tanaman tegak dengan percabangan mengarah ke atas.
  5. Tomat Cherry ( Lycopersicum esculentum Mill. Var cerasiform (Dun) Alef). Buahnya berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau kuning.Tomat mungil ini berasal dari peru dan ekuador.

Berdasarkan tipe pertumbuhannya, menurut (Pracaya, 1988:13) tanaman tomat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni :
  1. Tipe Determinete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya diakhiri dengan pertumbuhan rangkaian bunga atau buah. Umur panennya relative lebih pendek dan pertumbuhan batangnya cepat.
  2. Tipe Interdeterminete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya tidak diakhiri dengan pertumbuhan bunga dan buah. Umur panennya relative lama dan pertumbuhan batangnya relative lambat.
  3. Tipe semi Interdeterminete. Tanaman tomat ini memiliki cirri-ciri antara tomat tipedeterminate dan interdeterminete.
  4. Kandungan Tomat
Warna jingga pada buah tomat merupakan kandungan karotin yang berperan sebagai provitamin A, sedanagkan warna merah menunjukkan kandunagan lycopen yang juga sangat baik untuk mencegah penyakit kekurangan vitamin A (Xerophthalmia). Sementara rasa asam disebabkan kandungan asam sitrat dapat berfungsi sebagai penggumpal.

Nilai Gizi Buah Buah Tomat Segar ( Per 100 Gram) Menurut Bernardinus (2002:5)

NO Zat Gizi Nilai Gizi
1 Karoten ( Vit. A) 1.500 S.I
2 Thiamin (Vit. B3) 60  µg
3 Riboflavin (Vit. C)
4 Asamaskorbat (Vit. C) 40 mg
5 Protein 1 g
6 Karbohidrat 4.2 g
7 Lemak 0.3 g
8 Kalsium (Ca) 5 mg
9 Fosfor (P) 27 mg
10 Zat besi (Fe) 0.5 mg
11 Bagian yang dapat dimakan 95

 4.     Heritabilitas dan variabilitas Genetik Tanaman Tomat
Nilai heritabilitas merupakan pernyataan kuantitatif peran faktor genetik dibanding faktor lingkungan dalam memberikan keragaan akhir atau fenotipe suatu karakter (Allard, 1960). Heritabilitas dari suatu populasi bersegregasi penting diketahui untuk memahami besarnya ragam genetik yang mempengaruhi suatu fenotipe tanaman. Nilai duga heritabilitas yang akurat juga perlu untuk membangun sistem seleksi dan evaluasi yang optimum (Weaver, 1982). Nilai duga heritabilitas yang diperoleh sangat beragam tergantung dari populasi, generasi dan metode pendugaannya (Sjamsudin, 1990).
Untuk menduga nilai heritabilitas diperlukan beberapa populasi yaitu populasi homogen dan populasi heterogen (populasi bersegregasi). Populasi homogen dapat berupa populasi tetuanya atau populasi tanaman hibrida dan populasi heterogen dapat berupa populasi tanaman bersegregasi. Bila ragam genetik untuk setiap generasinya semakin besar maka nilai heritabilitas akan meningkat dan dikatakan bahwa karakter tersebut sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Menurut Tillman (1996) heritabilitas dapat digunakan sebagai strategi untuk menyeleksi genotipe-genotipe dalam populasi.
Setelah dilaporkan adanya faktor menurun pengendalian sifat oleh Mendel, orang-orang beranggapan bahwa pertumbuhan tanaman semata mata diatur oleh gen-gen dalam kromosom, sedangkan lingkungan hanya meningkatkan potensi sifatnya. Namun, setelah diketahui bahwa tanaman-tanaman tidak berkembang secara teratur menurut perubahan lingkungan maka orang mulai menyadari adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan lingkungan pada suatu sifat tanaman maka didekati dengan usaha untuk memisahkan antar pengaruh genotipe dan lingkungan serta interaksinya (Poespodarsono, 1988).
Variabilitas genetik menunjukkan kriteria keanekaragaman genetik. Seleksi merupakan suatu proses pemuliaan tanaman dan merupakan dasar dari seluruh perbaikan tanaman untuk mendapatkan kultivar unggul baru. Variabilitas genetik yang luas merupakan salah satu syarat efektifnya program seleksi, dan seleksi suatu karakter yang diinginkan akan lebih berarti apabila karakter tersebut mudah diwariskan (Wahyuni, 2004). Evaluasi variasi genetik akan mendapatkan perbaikan-perbaikan sifat disamping juga diperolehnya keleluasaan dalam pemilihan suatu genotipe unggul (Bari et al., 1982).

Heritabilitas
Nilai Heritabilitas dinyatakan dalam bilangan pecahan (desimal) atau persentase. Nilainya berkisar antara 0 dan 1. Heritabilitas dengan nilai 0 berarti bahwa keragaman fenotipe hanya disebabkan lingkungan, sedangkan keragaman dengan keragaman 1 berarti keragaman fenotipe hanya disebabkan oleh genotipe. Makin mendekati 1 dinyatakan heritabilitasnya makin tinggi, sebaliknya makin mendekati 0, heritabilitasnya makin rendah. Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu populasi maka akan semakin memungkinkan untuk dilakukan seleksi  (Poespodarsono, 1988). Rekapitulasi pendugaan nilai heritabilitas disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai  Duga Heritabilitas beserta Kriterianya

No Kriteria Persentase (%) Kriteria
1 Umur berbunga (hari) 0.00 Rendah
2 Umur panen (hari) 0.00 Rendah
3 Bobot buah layak pasar (g) 0.00 Rendah
4 Bobot buah total (g) 67.75 Tinggi
5 Tebal kulit buah (mm) 0.00 Rendah
6 Panjang buah (cm) 67.14 Tinggi
7 Bobot rata-rata buah (g) 97.69 Tinggi
8 Diameter buah (mm) 93.88 Tinggi
9 Diameter tanaman (mm) 80.91 Tinggi
10 Tinggi dikotomus (cm) 97.22 Tinggi
11 Tinggi tanaman (cm) 88.11 Tinggi
12 Bobot berangkasan (g) 81.13 Tinggi
13 Umur berbunga (hari) 0.00 Rendah

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar karakter memiliki nilai heritabilitas yang tinggi kecuali umur berbunga, umur panen, bobot buah layak pasar dan tebal kulit buah. Nilai duga heritabilitas dari karakter yang diamati berkisar antara 0.00 – 97.69%. Dengan demikian, semua genotipe F4 yang digunakan memungkinkan untuk menuju tahapan seleksi selanjutnya. Pada sifat yang memiliki heritabilitas tinggi, seleksi akan berlangsung efektif karena  20 pengaruh lingkungan sangat kecil sehingga faktor genetik lebih besar dalam penampilan fenotipenya (Pinaria, 1995).

5.     Teknik persilangan tanaman tomat
Tomat ungu  diperoleh dari persilangan terong ungu dengan tomat biasa sehingga diperoleh tomat berwarna ungu. Terong dan tomat yang menyerbuk secara silang dapat disilangkan sehingga mendapatkan varietas baru. Persilangan tomat dan terong ungu sama seperti persilangan pada tanaman mnyerbuk silang pada umumnya. Tetua betina diambilkan dari bunga tomat sedangkan tetua jantan diambilkan dari terong ungu. Hal itu dikarenakan, tujuan dari persilangan kedua tanamn tersebut adlah menghasilkan tanamna tomat yang mempounyai warna ungu sehingga hanya mengadopsi warna ungu yang dimiliki oleh terong ungu tersebut. Jadi terong ungu dijadikan sebgai tetua jantan karena yang paling berpengaruh terbessar padan gen anakan adalah tetua betina.

Pemlihan tetua jantan dan betina adalah pada bunga yang masih kuncup pada tetua betina dan bung yang sudah mekar pada tetua jantan. Tetua betina dipilih yang masih kuncup karena mengantisipasi bahwa putik belum dibuahi oleh serbuk sari. Kastrasi dan emaskulasi tetua betina dilakukan untuk menhilangkan bagian tanaman yang menghalangi terjadinya polinasi dan menghilangkan polen agar tidak menyerbuk sendiri. Setelah dilakukannya kastrasi dan emaskulasi dilakukan isolasi putik agar putik tidak terserbuki oleh polen yang lain. Setelah itu, adalah melakukan polinasi antara tomat biasa dengan terong ungu. Setelah polinasi, lakukan isolasi hasil polinasi , pelabelan dan mengamati hasil polinasi.
6.     Dasar Genetik Tanaman Tomat
Tanaman tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri. Pada tanaman penyerbuk sendiri (self-pollinatet crops atau tanaman autogam)  yang berlanjut dengan pembuahan secara terus menerus, populasi generasi-generasi berikutnya cendrung mempunyai tingkat homozigot  yang semakin besar. Jadi, populasi tanaman akan cendrung  merupakan kumpulan suatu lini murni (pure lines). Misalnya jika suatu genotif yang heterezigot pada satu lokusnya, hanya dua allele yang berbeda (Aa) mengalami penyerbukan dan pembuahan  sendiri secara terus menerus, akan tampak bahwa proporsi yang homozigot (baik yang dominant maupun resesif) akan bertambah, sedangkan yang heterezigot akan menurun. Pada tanaman menyerbuk sendiri keturunan anakan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri yaitu terdapat pertemuan sel kelamin betina dan jantan dari satu tanaman yg sama. Susunan genetik tanaman tomat adalah homosigot. Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterosigot makin kurang keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan susunan genetika pada masing–masing pasangan. Alel mengarah ke homosigositas, sehingga susunan genetik dalam tanaman semua atau sebagian besar homosigot. Bila ada pautan maka proporsi homosigot akan meningkat, tapi tidak mempengaruhi presentase homosigositas.
7.     Tujuan Pemulian Tomat
Tujuan dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi jangka panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau keadaan lingkungan. Ada dua tujuan umum dalam pemuliaan tanaman: peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitasproduk yang dihasilkan.
Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada peningkatan daya hasil, cepat dipanenketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam yang kurang baik bagi usaha tani, serta kesesuaian terhadap perkembangan teknologi pertanian yang lain. Hasil yang tinggi menjamin terjaganya persediaan bahan mentah untuk diolah lebih lanjut. Tanaman yang berumur singkat (genjah) akan memungkinkan efisiensi penggunaan lahan yang lebih tinggi. Ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam yang tidak mendukung akan membantu pelaku usaha tani menghindari kerugian besar akibat serangan hamapenyakit, serta bencana alam. Beberapa tanaman tertentu yang dalam usaha budidayanya melibatkan banyak peralatan mekanik memerlukan populasi yang seragam atau khas agar dapat sesuai dengan kemampuan mesin dalam bekerja
Usaha perbaikan kualitas produk adalah tujuan utama kedua. Tujuan semacam ini dapat diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu (atau penambahan serta penghilangan substansi tertentu), pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan simpan, atau keindahan serta keunikan. Perkembangan bioteknologi di akhir abad ke-20 telah membantu pemuliaan terhadap tanaman yang mampu menghasilkan bahan pangan dengan kandungan gizi tambahan (pangan fungsional) atau mengandung bahan pengobatan tertentu. Dalam hal tanaman pumuliaan tanaman tomat tujuan utamanya pasti untuk menghasilkan tanaman tomat yang unggul, berkualitas tinggi dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Dari segi visual tanaman tomat diharapkan memiliki atau mempunyai warna dan bentuk yang menarik.
8.     Deskripsi Tanaman Tomat Ungu
Para ahli di Inggris saat ini tengah mengembangkan sejenis tomat berwarna ungu yang diklaim memiliki faedah menghambat pertumbuhan sel kanker. Tomat jenis baru hasil penyilangan gen ini diyakini para ahli mengandung banyak pigmen antioksidan disebut anthocyanin yang berperan penting menghalau tumor dan kanker. Untuk membuat tomat ungu ini, melakukan persilangan tomat dengan varietas liar. Dan warna gelap pada tomat ini berasal dari pigmen yang mirip dengan blueberry. Makin lama terkena sinar Matahari, warna tomat ini akan bertambah gelap. Pigmen ini fotosensitif atau sangat peka dengan cahaya, sehingga semakin lama tomat tersebut berada di bawah sinar matahari, maka kulitnya makin bertambah gelap. Perusahaan yang menghasilkan varietas baru ini mengkhususkan diri dalam memproduksi sayuran hibrida. Tomat hitam ini dipercaya tinggi akan antioksidan serta Vitamin C. Bahkan, pengembang mengatakan bahwa tomat ini bahkan lebih bergizi, sebab dengan pigmen yang unik ini sangat terkonsentrasi antioksidan dan vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
9.     Teknik Pemuliaan Tanaman Tomat Ungu
Tomat merupakan salah satu buah yang mengandung antosianin. Tanaman tomat ungu merupakam varian baru hasil kombinasi dengan gen-gen dari bunga snapdragon atau Antirrhinum majus. Bunga snapdragon memang dikenal sebagai salah satu tumbuhan yang kaya anthocyanin, zat yang juga ditemukan pada berbagai jenis berry berwarna gelap seperti blackberry, cranberry dan chokeberry. Selain itu, tanaman tomat ungu dapat dihasilkan dari persilangan buah blueberry, cranberry yang mengandung anthocyanin yang tinngi (Prihadi, 2008).
Pada proses perakitan tomat ungu, terdapat dua teknik yang dapat dilakukan. Teknik pertama dapat dilakukan dengan hibridisasi antara bunga tomat dengan bunga blueberry atauy cranberries. Teknik hibridisasi yang dilakukan sama dengan teknik persilangan pada umumnya. Teknik lain untuk mendapatkan tomat ungu adalah dengan rekayasa genetika. Menurut penelitian di Inggris dari John Innes Centre, tomat ungu didapatkan dari hasil mengkombinasikan gen-gen dari bunga snapdragon atau Antirrhinum majus.
Penemuan ini telah diuji coba pada tikus yang telah disisipi gen kanker. Berdasarkan penelitian, tikus penderita kanker yang diberi tomat ungu memiliki jangka hidup yang lebih panjang daripada tikus penderita kanker yang diberi asupan tomat merah.
10.           Kelebihan dan Kekurangan Tomat Ungu
Kelebihan
  • Kandungan antosianin pada tomat ungu lebih tinggi daripada tomat merah. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan yang mencegah sel kanker.
  • Memiliki kandungan air yang tinggi.
  • Memiliki tampilan yang menarik karena berwarna ungu.
  • Dapat menambah nilai jual buah tomat
Kekurangan
  • Belum ada penelitian lebih lanjut tentang tomat ungu di Indonesia.
  • Belum mengetahui ketahanan tomat ungu terhadap hama dan penyakit.
  • Belum dapat diperbanyak secara massal.



BUDIDAYA TANAMAN KENTANG

Langkah-langkah Cara Budidaya dan Penanaman Kentang

Penyediaan dan Pemilihan Bibit Kentang

Tahap pertama dalam cara menanam kentang adalah mendapatkan bibit unggul kentang agar hasil yang nanti didapat juga sesuai harapan. Benih kentang tidak berbentuk biji seperti tanaman jenis buah-buahan lain, melainkan berbentuk umbi kentang. Umbi yang akan digunakan harus melewati tahap seleksi agar terbebas dari berbagai hama dan penyakit.

Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari umbi yang tua dengan ciri umbi kuat, bobot umbi 30-45/50 gram atau 45/50-60 gram dengan besar rata-rata 30-35 mm atau 45-50 mm, dan memiliki tiga hingga lima mata tunas. Varietas yang digunakan Granola, Cipanas, Atlantik M, Repita, Amabile dan Maglia.
Untuk mendapatkan umbi yang baik dapat dilakukan dengan pemilihan dan cara :
  • Umbi yang baik adalah umbi bertunas dan juga kuat yang telah melewati proses penyimpanan 4 bulan setelah panen
  • Benih yang bagus jika telah tumbuh tunas kurang lebih 2 cm dan jumlah tunas mencapai 3 hingga 5 tunas per umbi.
  • Permukaan umbi harus mulus dan bebas dari cacat.
Lakukan penyiraman setiap minggu, jika lahan tanah didominasi pasir, maka air tak mudah tertampung dan butuh lebih banyak penyiraman. Tanaman kentang mulai muncul ke permukaan tanah sekitar 2-3 minggu usai penanam benih.Segera tutupi lapisan permukaan tanah tanaman dengan 3-4 inci jerami atau rerumputan kering agar mengunci kelembaban. Jangan biarkan jerami menyentuh tanaman, nanti bibit membusuk akibat terkena penyakit.
Pengolahan Lahan Dan Persiapan Media Tanam Kentang
Kentang termasuk jenis tanaman tahunan yang bisa tumbuh lama asalkan suhu udara tak terlalu panas. Disarankan tidak bercocok tanam saat musim hujan tiba, nantinya genangan air akan merusak bibit yang baru muncul di permukaan tanah.
Cara Pengolahan Tanah dan Menanam Bibit Kentang:
  • Cangkul tanah agar menjadi gembur dan diamkan kurang lebih 3 hari agar terpapar sinar matahari
  • Berikan pupuk kompos pada lahan kemudian dicangkul agar merata dalam tanah serta diamkan selama 7 hari.
  • Buatlah bedengan dengan menghadap timur – barat agar mendapat pasokan sinar matahari yang optimal
  • Buat bedengan dengan tinggi 30 cm, dan lebar 70cm , sedangkan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
  • Berikan jarak antar bedengan kurang lebih 40cm untuk akses aliran air hujan agar tidak menggenangi bedengan.
  • Buatlah lubang tanam di atas bedengan dengan jarak antar lubang tanam kira – kira 20cm hingga 25 cm.
  • Tahap selanjutnya adalah menanam umbi kentang yang telah dipersiapkan. Sebaiknya awal tanam dimulai pada saat musim hujan agar tanaman baru langsung mendapatkan suplay air yang cukup.
  • Tanamlah umbi Kentang yang telah bertunas kurang lebih 2 cm , kemudian tutup kembali dengan tanah setebal 5 cm. Penimbunan yang terlalu dalam justru akan mengurangi produktivitas Kentang.
Tanaman kentang cocok di tanah subur yang cepat menyerap air. Menyuburi lahan cukup dengan kompos setebal 1 inci lalu ditutupi dengan tanah setebal 6-8 inci. Jika memungkinkan boleh pakai pupuk tambahan yang disebar secara merata ke permukaan lahan.
 Pemupukan Tanaman Kentang 

Agar menghasilkan panen yang melimpah maka dibutuhkan pemupukan rutin setiap 20 hari sekali sejak masa tanam dengan dosis :

  • Pupuk Urea 500kg/h
  • Pupuk ZA 150kg/h
  • Pupuk KCL 100kg/h
  • Pupuk SP36 400kg/h
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menaburkannya diantara lubang tanam yang sudah      terdapat Umbi Kentang yang sudah ditanam.
Tips Cara Menanam Kentang itu mudah, begitu pula teknik perawatan agar sukses panen. Ketika tanaman sudah setinggi 6-8 inci, tambahkan 2-3 inci tanah ke atas permukaan tanah sekitar tanaman.
Pemasangan Mulsa Plastik
Mulsa yang digunakan adalah perak plastik hitam sesuai dengan ukuran bedengan, kemudian dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 30 x 50 cm Membuat lubang di mulsa dapat menggunakan susu kaleng yang dilubangi dan diberi batubara. Jarak tanaman tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1.300-1.700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (April-Juni).

Jika Diperlukan Lakukan Penyulaman Dengan Tanaman Kentang Baru
Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/tumbuhnya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.



Hasil gambar untuk BUDIDAYA KENTANG

TOTEBAG

TOTEBAG
 
Gambar terkait
Menurut para pakar dunia fashion, Totebag termasuk dalam katagori tas jinjing. Istilah totebag sendiri artinya adalah tas yang terbuka. Totebag tersedia dalam berbagai macam ukuran, ada yang besar, menengah dan kecil dengan tambahan pegangan pada bagian atasnya. Jenis paling umum adalah tote bag berbagan kanvas atau nilon, pokoknya kain yang kokoh karena sering digunakan untuk membawa berbagai macam barang jadi harus pakai bahan yang kuat. 

Fungsi tote bag banyak banget! Bisa untuk bawa Text book kalau mau berangkat ke kampus, bisa dibawa saat jalan santai untuk membawa dompet dan kosmetik, dan juga bisa jadi teman belanja lho! Jadi teman-teman sudah menghemat penggunaan tas kresek plastik saat belanja, kan bisa dibawa pakai tote bag! :D

Tote bag itu sederhana, karena kesederhanaannya ini, dia sering disablon bahkan dilukis. Kreativitas membawa tote bag menjadi sebuah barang fashion yang wajib teman-teman miliki nih. 

Untuk itu teman teman jika kalian ingin mempunyai tote bag,kalian bisa beli pada saya dengan cara klik CARA BELI pada layout di samping dan kalian bisa pilih metode untuk melakukan pembelian.Harga yang saya tawarkan untuk 1 buah tote bag adalah Rp50.000,-. Untuk itu,jangan lupa di order ya..



 CARA MEMBUAT :

 ALAT DAN BAHAN

- Kain Kanvas, warna putih tulang (bahan yang sama yang dipakai jahit tempat pensil)
- Kain keras viselin
- Benang jahit warna senada dengan kain
- Meteran jahit
- Gunting bahan
- Resleting ukuran panjang 30cm
- Renda motif vintage untuk hiasan tali tas
- Mesin jahit
- Kapur jahit
- Transfer Paper / Tinta kain (untuk membuat inisial di tas)

CARA MEMBUAT

1. Ukur kain kanvas dan kain keras menggunakan meteran dan kapur jahit sesuai dengan keinginan, saya membuat ukuran 35cm x 40cm.
2. Kemudian tempel kain keras pada kain kanvas, kemudian panaskan menggunakan setrikaan   sampai menempel. Saya memakai kain keras untuk melapisi kain kanvas, tapi hasilnya memang menjadi kaku. Mungkin lebih baik untuk pelapis kalian bisa pakai kain furing saja.
 3. Ukur kain kanvas lebar 8cm x 60cm untuk dijadikan tali tas. Kemudian lipat dua. Lalu lipat setengah cm pada sisi-sisinya dan jahit menggunakan jahit lurus.
 4. Saya menambahkan hiasan renda vintage untuk bagian depan/atas tali. Saya jahit rendanya menggunakan jahitan lurus.
 5. Siapkan resleting. Saya membuat pelapis ujung resleting menggunakan kain kanvas agar ujung resleting terlihat rapih. Jahit kedua penutup ujung resleting tersebut.
 6. Jahitkan tali tas bersama resleting ke bagian atas kain kanvas. Kalian bisa menggunakan sepatu jahit resleting atau sepatu jahit biasa.
 7. Lalu saya jahit sisi kanan, kiri dan bawah menggunakan jahit zigzag terlebih dahulu agar benang dari kain tidak keluar-keluar. Setelah itu saya jahit menggunakan jahitan lurus biasa.
 8. Pada bagian bawah saya ukur 5cm x 5cm untuk tiap sisi. Kemudian dibuat segitiga pada ujung (lihat gambar untuk lebih jelasnya). Tarik garis dari tanda ukuran 5cm x 5cm kemudian jahit tepat diatas garis tersebut.
 9. Saya menambahkan inisial Mrs. Alf untuk di bagian depan tas menggunakan transfer paper.
 10. Tas siap digunakan




Kamis, 08 November 2018

BOLA BOLA REGAL

BOLA BOLA REGAL
Hasil gambar untuk bola bola coklat regal

APA ITU BOLA BOAL REGAL ?

Bola Bola Regal adalah cemilan yang berbahan dasar biskuit regal.Cemilan unik satu ini memiliki banyak variasi.Ada yang menggunakan meses sebagi topping nya bahkan ada yang menggunakan keju dan sprinkle sebagi toppingnya.Tapi pada Bola Bola Regal yang saya jual,saya menggunakan meses coklat sebagai topping nya.

Nah, apa sih nilai gizi yang terdapat dalam Bola Bola Regal ?
 Energi         : 250 kilo kalori
 Protein        : 4 gram
 Lemak         : 11 gram
 Karbohidrat : 27.7 gram


CARA MEMBUAT



Bahan-bahan

  1. secukupnya biscuit regal
  2. secukupnya kental manis rasa coklat (Kalo aku pake indomilk)
  3. secukupnya Susu milo (kalo gampang eneg gak usah milo juga enak)
  4. sesuai selera Misis(Kalo mau pake misis warna warni)

Langkah

  1. Hancurkan biskuit regal hingga halus
  2. Jika sudah halus tambah kan susu kental manis rasa coklat secukup nya hingga membentuk adonan
  3. Ambil adonan td secukup nya dan bentuk lah mencadi bulat bulat menggunakan tangan
  4. Taburi pula misis dan susu milo nya hingga merata
  5. Terakhir masukan dalam kulkas hingga 3 menit saja





                                                                                                                                                                 

    Nah,kalian sudah tahu kan apa itu Bola Bola Regal dan apa saja nilai gizi yang terdapat didalamnya serta bagaimana proses pembuatannya.Untuk itu ayo pesan sekarang juga!!! Caranya gampang,tinggal klik menu CARA BELI yang tertera di layout dan kalian bisa pilih ingin melakukan pembelian dengan cara apa.Dengan harga Rp2.500,- per buah,anda bisa menikmati rasa Bola Bola Regal yang sangat menggiyurkan. Untuk itu ayo pesan sekarang juga!!!!